Terpisahnya Langit Dan Bumi |
Assalamualaikum wr wb.
Sahabat MCR yang baik hati dan selalu setia membaca di blog ini. kali ini MCR akan lanjutkan kepada pembahasan Terpisahnya Langit Dan Bumi, yang mana pada waktu itu juga MCR ulas pembahasan tentang Asal Mula Alam Semesta dan Mengembangnya Alam Semesta. Mari kita simak ulasan dibawah ini :
TERPISAHNYA LANGIT DAN BUMI
Diawali dengan ulasan tentang suatu peristiwa yang disebut Big Bang, mengungkapkan bukti bahwa Allah telah menciptakan jagat raya dari ketiadaan. Big Bang adalah teori yang telah dibuktikan secara ilmiah. Meskipun sejumlah ilmuwan berusaha mengemukakan sejumlah teori tandingan guna menentangnya, namun bukti-bukti ilmiah malah menjadikan teori Big Bang diterima secara penuh oleh masyarakat ilmiah.
Satu ayat lagi tentang penciptaan langit adalah sebagaimana berikut:
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (Al Qur'an,Al-Anbiya 21:30).
Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan "Kami pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab "fataqa", dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari "ratq". Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.
Mungkin sudah banyak yang menjelaskan tentang ulasan ini, namun jaganlah bosan untuk kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat "fatq". Keduanya lalu terpisah ("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk "langit dan bumi" yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan "ratq" ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk "fataqa" (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.
Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20.
Jadi sahabat MCR yang di Rahmati ALLAH SWT, teori Big Bang yang di teliti oleh sejumlah ilmuwan secara tidak langsung membuktikan bahwa Al Qur'an itu benar adanya. karena jauh sebelum ada penelitian. Nabi Muhammad S.a.w telah lebih dahulu mendapatkan wahyu ini dari ALLAH SWT. Maka nikmat mana lagi yang akan kita dustakan.
Demikianlah ulasan MCR kali ini, semoga bermanfaat. Minta maaf minta ridho dan terimakasih telah membaca di blog ini. semoga ALLAH SWT Meridhoi kita semua ditetapkan nikmat iman dan islam kita.
Wassalamualaikum wr wb